Rafflesia

Rafflesia
Jenis bunga padma yang ditemukan di kawasan Taman Nasional Batang Gadis

BEKERJA DAN BERBUAT TERBAIK UNTUK KONSERVASI

Jumat, 21 Mei 2010

9 Tahapan Pengembangan Masyarakat Di Taman Nasional Batang Gadis


9 Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat di Taman Nasional Batang Gadis
Oleh : Heru Sutmantoro, S.Hut


a.      Prakondisi
Kegiatan sudah dilaksanakan dengan melakukan kegiatan sosialisasi dengan masyarakat sasaran (penerima bantuan pengembangan usaha ekonomi) terutama kepada “hatobangun” yang terdiri  dari perangkat desa, ulama, tokoh adat, cerdik cendekia dan tokoh pemuda dari  beberapa desa. Kesempatan ini juga untuk melihat kesiapan dari masing-masing desa untuk dapat mengelola program secara berkelanjutan. Selain itu juga menilai atas program yang sama yang pernah dijalankan dengan tingkat keberhasilan dan kegagalan yang terjadi.
b.     Persiapan
Kegiatan persiapan telah dilaksanakan dengan mempertimbangkan petunjuk teknis maka salah satu desa yang menjadi lokasi pembinaan dan pengembangan desa penyangga Taman Nasional Batang Gadis di Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I, masuk dalam pangkuan Resot Pengelolaan Taman Nasional Wilayah 2 adalah Desa Runding Kecamatan Panyabungan Barat Kabupaten Mandailing Natal. Pembinaan dan pengembangan desa penyangga Taman Nasional Batang Gadis sangat tergantung dari karakteristik suatu desa yang bersangkutan. Beberapa aspek yang menjadi pertimbangan adalah keadaan sosial kemasyarakatan, keadaan ekonomi dan keadaan budaya setempat. Oleh karena itu pembinaan dan pengembangan desa penyangga dapat terlaksana secara berbeda dari satu lokasi dengan lokasi lainnya. Dengan mempertimbangkan ciri khas yang dimiliki oleh masyarakat maka diupayakan ada langkah-langkah yang tepat dalam melaksanakan program pemberdayaan.
c.      Perencanaan Kegiatan
Kegiatan perencanaan kegiatan telah dilaksanakan dengan menggunakan penilaian desa secara partisipatif Participatory Rural Appraisal/PRA. Sebagai contoh ; Dalam menjalankan roda kehidupan sosial politik di Desa Runding telah terdapat lembaga-lembaga formal maupun informal. Lembaga formal bergerak dalam menjalankan pemerintahan desa agar berjalan dengan lancar dan teratur, yang terdiri dari Kepala Desa dan perangkatnya, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Sedangkan lembaga informal lebih banyak bergerak dalam permasalahan sosial kemasyarakatan, adat dan budaya seperti Hartobangun (di dalamnya terdiri dari ulama, cerdik pandai, tetua adat/tokoh, dan pemuda), yang memiliki hubungan interaksi sangat kuat dalam masyarakat. Lembaga informal lain adalah Naposo Nauli Bulung/NNB (Karang Taruna) dan organisasi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK). Sedangkan lembaga di luar desa yang berpengaruh walaupun memiliki tingkat interaksi yang rendah adalah lembaga penyuluhan/PPL. 
d.     Pelaksanaan Kegiatan
Dalam melakukan pembinaan masyarakat daerah penyangga, posisi masyarakat harus ditempatkan sebagai subyek dalam pelaksanaan program. Masyarakat dilibatkan langsung dalam proses perencanaan sampai pada akhir pelaksanaan program sehingga peran aktif dan dukungan merupakan kunci dari keberhasilan program.
     Saat ini usaha produktif masyarakat yang sudah ada dan mulai berkembang adalah usaha budidaya hewan ternak khususnya kambing dan sapi. Potensi pakan ternak seperti rumput dan hijauan pakan ternak lain sangat melimpah di wilayah desa dan sekitarnya. Juga adanya beberapa anggota masyarakat yang telah memulai untuk menekuni usaha ternak kambing dan sapi  secara intensif dan mereka telah merasakan hasilnya. Pengalaman dari beberapa peternak tersebut yang semakin menguatkan keinginan masyarakat lain untuk mengikuti pengalaman yang telah ada.
e.      Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan
Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi telah dilaksanakan. Monitoring dan evaluasi pembinaan daerah penyangga dimaksudkan sebagai proses pengumpulan data dan informasi tentang pelaksanaan pembinaan daerah penyangga.  Keegiatan ini berhubungan dengan apakah daerah yang dipilihdan program pengembangan yang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan dapat berhasil guna. Selain itu sebagai bahan pertimbangan kebijakan bagi perencanaan pengembangan daerah penyangga.
      Adapun kriteria monitoring dan evaluasi pembinaan daerah penyangga Taman Nasional Batang Gadis adalah :
1.  Apakah keadaan keamanan dan keutuhan kawasan Taman Nasional Batang Gadis terus meningkat.
2.  Apakah keadaan kehidupan sosial ekonomi masayarakat daerah penyangga Taman Nasional Batang Gadis sudah meningkat.
3.  Apakah kesadaran masyarakat daerah penyangga Taman Nasional Batang Gadis di bidang konservasi sumberdaya alam dan ekosistemnya sudah meningkat.
f.       Pemanfaatan Hasil Kegiatan
Pemanfaatan hasil kegiatan belum ada karena kegiatan masih berjalan 5  bulan.
g.      Pendewasaan Kelompok
Pendewasaan kelompok belum berjalan walaupun kelompok telah terbentuk pada tanggal 17 Desember 2009 dengan nama Kelompok Bina Konserva. Masih dalam taraf proses menuju pendewasaan kelompok.
h.     Pengembangan Jejaring dan Kemitraan Usaha
Pengembangan jejaring dan kemitraan usaha dalam tahap rencana.
i.        Peningkatan Daya Saing
Peningkatan daya saing masih dalam tahap rencana.

Minggu, 25 April 2010

Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Kehutanan Nomor : P.03/Menhut-II/2007 tanggal 1 Pebruari 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja UPT Taman Nasional, Balai Taman Nasional Batang Gadis terbagi menjadi 3 Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah salah satunya adalah Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Siabu. Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana dan anggaran, evaluasi dan pelaporan, bimbingan teknis, pelayanan dan pemberdayaan masyarakat, pengelolaan kawasan, perlindungan, pengawetan, pemanfaatan lestari, pengamanan dan pengendalian kebakaran hutan, pemberantasan penebangan dan peredaran kayu, tumbuhan dan satwa liar secara illegal serta pengelolaan sarana prasarana, promosi, bina wisata alam dan bina cinta alam, penyuluhan konservasi alam dan ekosistemnya serta kerjasama di bidang pengelolaan kawasan taman nasional (Pasal 20 ayat 2).
Berdasarkan Lampiran 3 Keputusan Kepala Balai Taman Nasional Batang Gadis Nomor : SK.1098/BTNBG-1/2007 tanggal 28 Nopember 2007 tentang Penataan Tugas Personil Balai Taman Nasional Batang Gadis Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I terbagi menjadi 3 Resot Pengelolaan Taman Nasional Wilayah yaitu Resot Pengelolaan TN Wilayah 1 di Hutagodang Muda, Resot Pengelolaan TN Wilayah 2 di Hutabargot dan Resot Pengelolaan TN Wilayah 3 di Roburan Dolok. Secara administratif wilayah kerja Seksi Pengelolaan TN Wilayah I meliputi 6 kecamatan yaitu Kecamatan Panyabungan Selatan, Kecamatan Panyabungan Barat, Kecamatan Hutabargot, Kecamatan Naga Juang, Kecamatan Siabu dan Kecamatan Muara Batang Gadis. Desa penyangga sebanyak 31 desa.
Tugas dan Nama Personil di Seksi PTN Wilayah I :
  • 1. Kepala Seksi
  • Heru Sutmantoro, S.Hut
  • 2. Penata Usaha Umum
  • Ilfam Fuadi Rambe, S.Hut (PEH)
  • 3. Kepala Resot PTN Wilayah 1
  • Nasombowo Mendrofa (Polhut/Kepala)
  • Antonyus J Simamora (Polhut/Anggota)
  • 4. Kepala Resot PTN Wilatyah 2
  • Abda Irama Siregar, Amd (Polhut/Kepala)
  • Hermansah (Polhut/Anggota)
  • 5. Kepala Resot PTN Wilayah 3
  • Edward Purba (Polhut/Kepala)
  • Syahlan Siregar (PEH/Anggota)
  • 6. Tenaga Upah Pengamanan Hutan
  • Sanri Eman Dalimunte
  • Ilham Ja'far
Alamat Kantor Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Balai TN Batang Gadis:
Jl. Medan-Padang Mompang Panyabungan Utara Kab. Mandailing Natal Sumatera Utara
Web : http://batanggadissptn1.blogspot.com/